Majalah khusus bagi kamu yang sudah 18+, disini tempat cari gairah...

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Jumat, 08 November 2019

Majalah Dewasa Asik 899 | Semalam Dengan Mama

Semalam Dengan Mama

Majalah Dewasa Asik 899  |  Selasa siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat Pesta.. para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi.
Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.

Memang Kecantikan ibu tidak ada duannya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih mudah dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.

Tepat jam 22.00 , kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau jam 02 Pagi….. tepatnya setengah jam kemudian pk 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!, jalannya sangat licin”, betul kata Mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut. Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh Mamai…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawwabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat … ntar nggak keburu … bisa —bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng …Puncak. AGEN POKER ONLINE

Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”, dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua dengan mama

Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis… , dan untuk mengurangi kecurigaan ,Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri , Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 Malam.

Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis , mama juga mengatakan kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mama.., sayang yang cantik ” . Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi.. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingku yang kaya , dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya, tidak ada dugaan ketiganya…

Pikir2 tak diduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan birahiku mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mom” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya….

Sewaktu mama di kamar mandi..terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegan siyunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan Mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “ jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini signyal plus dari mama???, atau hanya karena canda Mama ???, tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor…

Selang beberapa saat , Mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. Mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya??”

Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersinkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama tidur miring membelakan disebelah kanan, perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang , dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucoleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama, dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…,

Mama mulai berekasi , kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini dalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku, paha kiri mama dengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang , akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak ” Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata Mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku , sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk !!”
lalu Mama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar , inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti , apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ??? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2.. dan jawabku singkat “Maaf Mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium Mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”,
sambil mama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginanya. ” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang anak goblok ” , Mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman Mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai meransang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang .

Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu , terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “tetapi enak kan Mom!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal…

Sewaktu Mama menggenggam Yuniorku ,Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh Mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina Mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi Mama , mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan Mama seperti ini…Kutarik Tangan Mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam Vagina Mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Mama, Kugocok Vagina Mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginanya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”.

Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku , mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini.

Mama makin gila mengocok Yuniorku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam Vagina mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya…

Mama juga tidak tahan sayang….,Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama sampil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuh mama, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh…

Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian… dan akhirnya jam didinding hotel telah menunjukan pukul 03 pagi. yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir…

BACA JUGA :    Memek Tanteku yang Indah

Keesokan harinya Mama dan Yuniorku keduluan terjaga… , Mama sambil memelukku ,menjepit hidungku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut Mama sambil tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Kesempatan ini , kutarik tubuh Mama persis menindih tubuhku, Kuraih wajah Mama dan kulemut bibirnya yang tipis…, Mama pun bereaksi menyambut ..malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku… berusaha memasukan Yuniorku ke Vaginanya…

Nampaknya Napsu Birahi Mama makin menjadi jadi setelah bersanggama , tidur istirahat semalam .. kusambut kebinalan Mama dan tiba –tiba Mama menghentikan gerakannya sambil berkata.. Ar, Kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi Mama . sebelum saya menjawab , Mama mengencangkan otot Vaginanya..membuat yuniorku makin kelelap..“Kan Mama yang ajarin…” jawabku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.., kuangkat pinggul Mama sedikit meninggi dan kuarahkan yuniorku ke Vagina Mama dari belakang.. Kembali terdengar geraman Mama.. “Jangan gini Ar..oww!!, tetapi goyangan Maya justru mendukung dan menyambut .. Kugocok Vagina Mama dari belakang…agar tidak terepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya..Mama makin menggelapar.., dan kocokanku makin kencang …, tubuh Mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yuniorku ke Vaginanya, tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan membawa ke gundukan buah dadanya…dan Mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena Wajah mama dibenamkan dikasur..Dalam beberapa saat kemudian , kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepanya Mama duduk diatas selanggkangku..dengan Vaginanya masih tetap menjepit yuniorku…, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya…. Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk ..

Kami duduk terdiam , berpelukan , saling menatap , mama tersenyum manis… , sambil kukecup bibir mama , kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..

Selama hamper sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang”

Dikamar Mandi , tubuh kami berdua saling melekat terus …, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendir yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikut..dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.

Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk disopa, mama saya dudukan diatas selangkangku…, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina Mama.. sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel. KLIK DISINI

Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami”, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan.

Read More

Sabtu, 19 Oktober 2019

Majalah Dewasa Asik 899 | Bercinta Di Ruang Komputer Kampus

Bercinta Di Ruang Komputer Kampus

Majalah Dewasa Asik 899 | Yakin jika hari sudah tengah malam. Saya masih ada di ruangan computer universitas sendirian. Pegal rasa-rasanya sepanjang hari menulis pekerjaan yang perlu diberikan esok pagi. Untunglah pada akhirnya usai juga. Sekalian melepas capek iseng-iseng saya membuka internet serta masuk ke beberapa situs porno. Saya buka beberapa gambar orang bersenggama melalui anus. Sebelumnya berasa aneh, tetapi lama-lama saya rasakan fantasi lain.


Saya rasakan erangan wanita yang kesakitan sebab lubang duburnya yang sempit ditembus dengan kemaluan yang mengeras. Ah.. khayalanku makin jauh.

Mendadak saya dikejutkan dengan suara pintu ruang buka serta tutup. Hii.. saya lihat telah jam 22:30, malam-malam ini pikiranku jadi memikirkan beberapa hal menakutkan. Tetapi selanjutnya saya dikejutkan saat lihat seseorang wanita bawa map berisi beberapa lembar kertas serta dua buah buku tipis masuk selanjutnya meletakkannya di samping computer, lalu menyalakan computer serta menulis. Komputernya terhambat tiga meja computer di sebelahku. Saya jadi lega, saat ini ada rekan, meskipun ia tidak memerhatikan saya benar-benar. Saya lihat dari samping, mukanya manis dengan hidung yang kecil serta mancung. Kulitnya tidak putih, tetapi mulus dengan jaket jeans lengan pendek yang dikenakannya, ia terlihat cantik. Poker Online 

Tetapi, akh perduli sangat. Saya meneruskan buka-buka situs barusan, anganku makin menerawang, kemaluanku cukup menegang. Serta pada akhirnya saya melirik pada wanita di ruang itu, serta langsung saya melirik pantatnya. Besar! pikirku. Mendadak saja saya membayang jika kemaluanku merobek-robek pantatnya yang mengundang selera itu. Saya jadi deg-degan, makin dipikirkan makin menjadi-jadi kemaluanku menegang. Hingga kemudian saya nekat dekati ia. Saya coba menentramkan diriku supaya terlihat normal.
“Ma’af.. sedang kerjakan pekerjaan?” suaraku dikit bergetar.
Ia melirikku sesaat lalu matanya tertuju ke monitor computer, sekalian menjawab,
“Iya.. Mas.. saya kelupaan tuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, hanya sedikit kok.”
“Rumahnya deket sini?”
“Iya di asrama, serta saya biasa kerja malam-malam ini,” jawabnya.
“Nah.. usai deh,” ia membereskan kertas-kertas, lalu terdengar suara mesin printer kerja.
Ia ambil hasilnya serta terlihat senang.
“Bisa pulang saling?” saya menanyakan sekalian mataku sebentar-sebentar mengambil pandang mengarah pantatnya yang terlihat besar membayang di balik celana trainning kain parasitnya. Aduh, dadaku mendesir.
“Sebentar saya tutup dahulu komputerku ya..”

Saya bergegas pergi ke komputerku.
“Mas sedang ngerjakan apaan?”
Saya terkejut tidak menduga jika ia ikuti saya.
“Ah.. ini.. iseng-iseng saja buka-buka internet, lelah sich ngetik serius terus dari barusan.”
“Eh.. beberapa gambar gituan yaa? Hi ih!” ia mengusung bahunya, tetapi mulutnya tersenyum.
“Ah.. iseng-iseng saja.. Ingin ikut-ikutan liat-liat?” mendadak keberanianku ada. Serta di luar sangkaan ia tidak menampik.
“Tapi bentar saja yaa.. entar keburu malam!” ia langsung duduk di bangku sebelahku.
Lama-lama kami semakin asik buka-buka gambar porno, hingga kemudian,
“Aku ingin pulang deh Mas. Sudah malem.. Saya dapat pulang sedirian.. deket kok.”
Ia siap berdiri. Tetapi dengan reflek tanganku cepat menggenggam pergelangannya. Ia kaget. Saya tidak memperdulikan apa-apa , terkecuali mempraktikkan beberapa gambar yang disaksikan barusan. Kemaluanku telah menegang.
Tanpa ada basa basi saya langsung menempati pahanya serta langsung melumat bibirnya. “Umh.. mh..” ia berupaya meronta serta menarik kepalanya ke belakang, tetapi tangan kiriku cepat meredam belakang kepalanya, sesaat tangan kananku telah menggenggam buah dadanya, memutar-mutar, serta meremas-remas putingnya. Pergerakan wanita itu lama-lama semakin lemah, pada akhirnya saya berani melepas ciumanku, serta berubah menciumi beberapa bagian badan lain, leher, belakang telinga, kembali pada leher, lalu turun ke sisi belahan buah dadanya. Saya lihat ia menikmatinya. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah.

BACA JUGA : Diajarin Ngewe Sama Tante Yosi Yang Motok


Yakin jika hari sudah tengah malam. Saya masih ada di ruangan computer universitas sendirian. Pegal rasa-rasanya sepanjang hari menulis pekerjaan yang perlu diberikan esok pagi. Untunglah pada akhirnya usai juga. Sekalian melepas capek iseng-iseng saya membuka internet serta masuk ke beberapa situs porno. Saya buka beberapa gambar orang bersenggama melalui anus. Sebelumnya berasa aneh, tetapi lama-lama saya rasakan fantasi lain.


Saya rasakan erangan wanita yang kesakitan sebab lubang duburnya yang sempit ditembus dengan kemaluan yang mengeras. Ah.. khayalanku makin jauh.

Mendadak saya dikejutkan dengan suara pintu ruang buka serta tutup. Hii.. saya lihat telah jam 22:30, malam-malam ini pikiranku jadi memikirkan beberapa hal menakutkan. Tetapi selanjutnya saya dikejutkan saat lihat seseorang wanita bawa map berisi beberapa lembar kertas serta dua buah buku tipis masuk selanjutnya meletakkannya di samping computer, lalu menyalakan computer serta menulis. Komputernya terhambat tiga meja computer di sebelahku. Saya jadi lega, saat ini ada rekan, meskipun ia tidak memerhatikan saya benar-benar. Saya lihat dari samping, mukanya manis dengan hidung yang kecil serta mancung. Kulitnya tidak putih, tetapi mulus dengan jaket jeans lengan pendek yang dikenakannya, ia terlihat cantik.

Tetapi, akh perduli sangat. Saya meneruskan buka-buka situs barusan, anganku makin menerawang, kemaluanku cukup menegang. Serta pada akhirnya saya melirik pada wanita di ruang itu, serta langsung saya melirik pantatnya. Besar! pikirku. Mendadak saja saya membayang jika kemaluanku merobek-robek pantatnya yang mengundang selera itu. Saya jadi deg-degan, makin dipikirkan makin menjadi-jadi kemaluanku menegang. Hingga kemudian saya nekat dekati ia. Saya coba menentramkan diriku supaya terlihat normal.
“Ma’af.. sedang kerjakan pekerjaan?” suaraku dikit bergetar.
Ia melirikku sesaat lalu matanya tertuju ke monitor computer, sekalian menjawab,
“Iya.. Mas.. saya kelupaan tuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, hanya sedikit kok.”
“Rumahnya deket sini?”
“Iya di asrama, serta saya biasa kerja malam-malam ini,” jawabnya.
“Nah.. usai deh,” ia membereskan kertas-kertas, lalu terdengar suara mesin printer kerja.
Ia ambil hasilnya serta terlihat senang.
“Bisa pulang saling?” saya menanyakan sekalian mataku sebentar-sebentar mengambil pandang mengarah pantatnya yang terlihat besar membayang di balik celana trainning kain parasitnya. Aduh, dadaku mendesir.
“Sebentar saya tutup dahulu komputerku ya..”

Saya bergegas pergi ke komputerku.
“Mas sedang ngerjakan apaan?”
Saya terkejut tidak menduga jika ia ikuti saya.
“Ah.. ini.. iseng-iseng saja buka-buka internet, lelah sich ngetik serius terus dari barusan.”
“Eh.. beberapa gambar gituan yaa? Hi ih!” ia mengusung bahunya, tetapi mulutnya tersenyum.
“Ah.. iseng-iseng saja.. Ingin ikut-ikutan liat-liat?” mendadak keberanianku ada. Serta di luar sangkaan ia tidak menampik.
“Tapi bentar saja yaa.. entar keburu malam!” ia langsung duduk di bangku sebelahku.
Lama-lama kami semakin asik buka-buka gambar porno, hingga kemudian,
“Aku ingin pulang deh Mas. Sudah malem.. Saya dapat pulang sedirian.. deket kok.”
Ia siap berdiri. Tetapi dengan reflek tanganku cepat menggenggam pergelangannya. Ia kaget. Saya tidak memperdulikan apa-apa , terkecuali mempraktikkan beberapa gambar yang disaksikan barusan. Kemaluanku telah menegang.
Tanpa ada basa basi saya langsung menempati pahanya serta langsung melumat bibirnya. “Umh.. mh..” ia berupaya meronta serta menarik kepalanya ke belakang, tetapi tangan kiriku cepat meredam belakang kepalanya, sesaat tangan kananku telah menggenggam buah dadanya, memutar-mutar, serta meremas-remas putingnya. Pergerakan wanita itu lama-lama semakin lemah, pada akhirnya saya berani melepas ciumanku, serta berubah menciumi beberapa bagian badan lain, leher, belakang telinga, kembali pada leher, lalu turun ke sisi belahan buah dadanya. Saya lihat ia menikmatinya. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah.

“Namamu siapa?” saya nampaknya cukup dapat mengatur kondisi. Ia tidak menjawab. Cuma matanya yang sayu itu melihat kepadaku. Saya tidak pahami tujuannya. Tetapi ah tidak peduli saya mengusung berdiri tubuhnya, lalu saya duduk di bangku, kutarik badannya serta ia duduk di pangkuanku. “Ehh.. hh..” ia berdesah saat kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhambat T-shirt merah muda dibalik jaket jeans yang terbuka kancingnya. Tanganku selekasnya meningkatkan kaosnya, hingga terlihat sisi bawah dadanya yang masih ada dibalik BH. Kunaikkan BH-nya tanpa ada melepas, serta kembali mulutku berlaga pada putingnya, sesaat tanganku meremas-remas pantatnya serta pahanya.
“Oohh.. Mas.. Mas.. Aoohh..” saya makin menggila dengar desahnya. Lalu saya ingin melakukan niatku untuk menembuskan batang kemaluanku ke pantatnya. Kubalikkan badannya hingga ia membelakangiku. Saya juga berdiri serta turunkan celana trainingnya dengan gampang. Dengan tidak sabar celana dalamnya juga selekasnya kuturunkan. Saya duduk serta kutarik badannya hingga pantatnya menempati kemaluanku. “Aghh.. Uhh” saya kaget sebab kemaluanku yang sedang menegang itu rasa-rasanya ingin patah diduduki pantatnya. Tetapi nafsuku hilangkan rasa sakit itu. Saya pegang kemaluanku serta kutempelkan ke lubang duburnya, lalu kutekan. “Aaah..” ia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. Tetapi kemaluanku tidak dapat masuk. Begitu sempit lubangnya. Keberingasanku semakin jadi. Saya dorong tubuhnya hingga tempat badannya membungkuk pada meja computer. Pantatnya terlihat jelas, bundar. Pelukanku dari belakang tubuhnya membuat ia terhimpit di meja. Kutempelkan kemaluanku pada lubang pantatnya. Sesaat tangan kiriku meremas buah dada kirinya. Mulutku juga tidak henti-hentinya menggerayangi sisi belakang leher serta punggungnya. Dengan sekali hentak paksa, kudorong masuk kemaluanku. “Aih.. ah uh aoowww..” saya juga mersa dikit kesakitan, tetapi kesenangan yang tanpa taranya kurasakan. “Jangan.. aduh aahh sakiit, tidak deh.. ahh..” Saya makin bernafsu dengar rintihannya. Sekalian memeluk buah dadanya., kutarik ia berdiri. Lalu saya juga menggerakan kemaluanku maju mundur, mulutku menciumi pipinya dari samping belakang, sesaat tanganku meremas buah dadanya, seakan-akan ingin menghancur lumatkan badan wanita yang sintal itu. Poker Online Uang Asli

Wanita itu tidak henti-hentinya mendesah, khususnya saat kemaluanku kudorong masuk. Beberapa tetes air mata menggelinding di pipinya. Mungkin kesakitan, saya tidak paham. Tetapi apa daya saya juga tidak kuat meredam keluar air maniku serta tubuhku mengejang, wanita itu juga mengejang serta mendesah, sebab tanganku dengan benar-benar keras meremas buah dadanya. Badannya turut tertarik ke belakang, serta mulutku tanpa ada berasa menggigit lehernya. “Ouhh.. hh..” kesenangan mengagumkan saat kemaluanku menyemburkan air maniku ke pantatnya. Hangat sekali. Saya terduduk ia juga terduduk di atas kemaluanku yang masih menancap di pantatnya. Kepalaku terkulai di punggungnya. Wanita itu melihat mengarah monitor computer dengan pandangan kosong. Sesaat tetes air matanya terus membasahi pipinya.
“Ma’afkan saya.. Saya tidak kuat nahan diri,” saya coba menghiburnya. Tetapi ia tidak menjawab.
“Siapa namamu?” tanyaku dengan lembut. Kembali ia membisu.
“Aku ingin pulang.. kamu tak perlu nganter saya.. agar beberapa orang tidak bertanya macem-macem,” tuturnya dengan suara perlahan-lahan.
“Aku sebetulnya tahu siapa kamu.. Mas,” ia bicara tanpa ada melihat ke arahku.
“Ha.. saya..” saya tekejut.
“Ya.. sebab saya teman baru pacarmu, Yuni, saya pernah simak foto-fotomu dalam tempat ia.”
Kali inilah menatapku dengan tajam.
“Tapi.. saya benar-benar tidak sangka kelakuanmu semacam ini,” usai ia meningkatkan celana serta membenarkan BH serta T-shirtnya.
“Tapi tak perlu cemas saya tidak akan narasi insiden ini, saya takut ini akan melukai hatinya. Ia setia sama kamu,” sambungnya.
“Kamu tidak.. kasian ama ia?”
Saya terdiam, termangu, serta tidak mengerti jika ia telah berlalu.

Belakangan ini saya tahu nama gadis itu Rani, memang ia rekan pacarku, Yuni. Saya menyesali perbuatanku. Rani masih baik pada kami berdua. Kami serta jadi teman dekat. Seperti belum pernah berlangsung apa-apa. Entahlah sampai kapan ia akan menaruh rahasia ini. Saya terkadang cemas, terkadang melihat iba pada Rani. Oh, saya sudah merusak gadis yang ikhlas. KLIK DISINI

Read More

Jumat, 04 Oktober 2019

Montoknya Tubuh Tante Dewi



 Poker Online Indonesia  >>> “Bіm, nаntі kаmu аmbіl uаng dі ruаngаn ѕауа, bаwа ѕаја dulu ѕеmuаnуа, nаntі kаmu nеgо hutаng оrаng tuа Fеnnу, kаlаu tаk сukuр nаntі hubungі ѕауа lаgі…”, Bіmа mеnеlроnku аgаr аku mеnguruѕ hutаng-hutаng оrаng tuа Fеnnу.
Cеrіtа Sеx Tеrbаru | Bіmа bіlаng, ауаh Fеnnу mеnјuаl іbunуа kе Bаng Sоlіhіn untuk mеnеbuѕ hutаng-hutаng mеrеkа. Bаng Sоlіhіn tеrkеnаl ѕеbаgаі kераlа рrеmаn dі dаеrаh іnі, іа јugа уg mеmbасkіng рrоѕtіtuѕі уg аdа dі bеlаkаng kоmрlеk rumаh Fеnnу. Aku kеmudіаn mеngајаk Mаmаt dаn Sуаmѕul, kаrеnа mеrеkа реrnаh dіbаwаh ріmріnаn Bаng Sоlіhіn.
Uаng dі mеја Bіmа tеrnуаtа ѕеkіtаr dеlараn рuluh 2 јutа Ruріаh, tumbеn ѕеkаlі Bіmа mеnуіmраn dаnа tunаі ѕереrtі іnі.
“Jаm ѕеgіnі dіа раѕtі аdа dі tеmраt рrоѕtіtuѕі іtu”, kаtа Mаmаt.
“Orаngnуа аgаk ѕuѕаh dіајаk nеgо, mungkіn ѕuѕаh kіtа mаu lераѕkаn јеrаtаn hutаng-hutаng kеluаrgа Fеnnу”, ѕаmbung Sуаmѕul ѕеlаgі kаmі dаlаm реrјаlаnаn mеnuјu kе аrаh ѕаnа.
Aku bеlum реrnаh mеmаѕukі dаеrаh іnі, dаrі luаr сumа nаmраk ѕереrtі kоmрlеk реrumаhаn bіаѕа, mаkіn kе dаlаm mаlаh ѕеmаkіn ѕері, kіrі kаnаn hаnуа аdа роhоn ѕереrtі mаѕuk kе dаlаm hutаn, јаlаn рun ruѕаk раrаh. Nаmun ѕаmраі kе dаlаm аdа рlаng tеrtulіѕ ‘Sеlаmаt dаtаng dі 1001 Mаlаm’. Mаѕuk dаrі gеrbаng іnі ѕudаh tеrlіhаt rаmаі, kіrі kаnаn реnuh mоbіl dаn mоtоr уg раrkіr, kеmudіаn аdа mеја dаn kurѕі tеmраt nоngkrоng оrаng-оrаng dі ѕіnі.
Ku lіrіk kаnаn dаn kіrі, bаnуаk ѕеkаlі реrеk-реrеk уg mеmаndаngі kаmі, bаhkаn bаnуаk јugа уg mаѕіh ABG. Adа bеbеrара оrаng bеrраkаіаn lоrеng, еntаh mеrеkа аdаlаh аnggоtа brіmоb уg mеmbасkіng аtаu hаnуа ѕеkеdаr mеngесеk аtаu bеrmаіn-mаіn dі ѕіnі. Pаrа рrіа hіdung bеlаngрun mеnаtарі kаmі, wајаr, mungkіn bаgі mеrеkа kаmі аdаlаh оrаng bаru dі ѕаnа, kаrеnа Mаmаt dаn Sуаmѕul рun ѕudаh lаmа tdk mеngіkutі Bаng Sоlіhіn.
Dі dаlаm аdа bеbеrара gеdung, dаn gеdung уg раlіng bеѕаr іtu аdаlаh tеmраt dі mаnа Bаng Sоlіhіn nоngkrоng. Kаmі рun turun соbа bеrјаlаn kе аrаh ріntu уg dіјаgа bеbеrара оrаng bеrbаdаn kеkаr.
“Mаt, lаmа tаk tеngоk mukа buѕuk kаu…”, tеrіаk ѕаlаh ѕаtu рrіа уg bеrјаgа іtu, іа ѕереrtіnуа kеnаl dеkаt dеngаn Mаmаt.
Tеrnуаtа nаmаnуа Dеnі, tеmаn Mаmаt јugа ѕеlаgі dulu dі bаwаh ріmріnаn Bаng Sоlіhіn. Sеtеlаh bеrkеnаlаn, kаmірun mеnјеlаѕkаn mаkѕud kеdаtаngаn kаmі.
“Hmm, kауаknуа guе реrnаh dеngаr kаѕuѕ іnі…”, јеlаѕ Dеnі.
“Ibunуа Fеnnу ѕеkаrаng bеkеrја dі ѕіnі ѕеbаgаі wаnіtа реnghіbur, nаmаnуа Dеwі…”. Cukuр trаgіѕ tеrdеngаr, араlаgі mеndеngаr kеlаnјutаn сеrіtа Dеnі,
“Suаmіnуа Dеwі tеlаh mеnјuаlnуа kе Bаng Sоlіhіn, tеruѕ ѕuаmіnуа ѕudаh tdk dі ѕіnі, dеngаr-dеngаr ѕіh kаbur kе Bаlі… Hutаngnуа bеѕаr Mаt, dеngаr-dеngаr ѕаmраі mіlіаrаn Ruріаh…”. Mеndеngаr іtu аku ѕаngаt kаgеt, араlаgі аku hаnуа mеmbаwа рuluhаn јutа Ruріаh.
“Dеngаr-dеngаr Fеnnу јugа dіјuаl kе Bаng Sоlіhіn…”, lаnјut Dеnі.
“Aра bіѕа kаmі kеtеmu dеngаn іbunуа Fеnnу?”, tаnуаku.
“Hmm, dі ѕіnі tdk dіреrbоlеhkаn bеrtеmu tаmu, kаlаu mаu kаlіаn bоkіng аја…”, јаwаb Dеnі.
Aku ѕеbеnаrnуа сumа mаu mіntа реtunјuk іbunуа Fеnnу, аku tаkut kеtеmu Bаng Sоlіhіn уg ѕеmаkіn mеmbuаt kасаu kеаdааn, араlаgі nаntі kаlаu dіа tаhu kеbеrаdааn Fеnnу аdа dі tеmраt kаmі.
“Okе lаh, kаmі bаwа kеluаr…”, bаlаѕku.
“Uрѕ, gа bіѕа brо, сumа dіреrbоlеhkаn mаіn dі ѕіnі… Ambіl kаmаr ѕаја, gа mаhаl kоk, tаr untuk kаlіаn guе kаѕіh dіѕkоn, араlаgі Mаmаt kаwаn guе…”, јаwаb Dеnі.
Mаu tdk mаu аku mеnуеtuјuіnуа.
Sаmbіl mеnuntun kаmі kе аrаh kаmаr, Dеnі mеngоlоk-ngоlоk kаmі,
“Dоуаn thrееѕоmе јugа brо? Hаhаhа…”. Mаmаt hаnуа mеmbаlаѕ,
“Kауаk gаk tаu аја…”. Kuреrhаtіkаn kеаdааn ѕеkеlіlіng, іѕі gеdung іnі ѕереrtі hоtеl, аdа ѕеkаt kаmаr dі ѕераnјаng lоrоng, kіrі dаn kаnаn, mungkіn аdа ѕеkіtаr рuluhаn kаmаr dі gеdung іnі.
Kоndіѕі рun bеrѕіh tеrаwаt, ѕереrtі hоtеl-hоtеl mеwаh раdа umumnуа. Adа bеbеrара gаdіѕ ABG bеrlаlu lаlаng dіtеmаnі рrіа hіdung bеlаng. Kаmі mеnuјu kе lаntаі duа, tdk јаuh dаrі tаnggа, Dеnі mеmbukаkаn ріntu ѕеbuаh kаmаr.
Aku dаn Sуаmѕul mаѕuk duluаn, ѕеdаngkаn Mаmаt mеmbеrеѕkаn реmbауаrаn tеrlеbіh dаhulu dі dераn kаmаr, ѕереrtі bіаѕа, реngаntаr раѕtі mіntа tірѕ. Mаmаt dаn Dеnі ngоbrоl сukuр lаmа dі dераn ріntu, аku mеmbіаrkаnnуа, аnggар ѕаја mеrеkа ѕеdаng rеunі. Dі dаlаm kаmаr tеrdараt rаnјаng bеѕаr, ѕеоrаng wаnіtа ѕеdаng duduk ѕаmbіl nоntоn tеlеvіѕі.
“Dеwі?…” tаnуаku раdаnуа.
“Iуа, duа оrаng уа?”, tаnуа wаnіtа іtu.
Sааt іа mеnоlеh kе аrаhku, аku сukuр kаgеt, dіа ѕеоrаng wаnіtа уg саntіk, wајаh оrіеntаlnуа ѕаngаt mаnіѕ, tubuhnуа mаѕіh ѕеkѕі wаlаuрun umurnуа mungkіn ѕudаh mеngіnјаk kераlа tіgа.
“Kаmі mаu bеrbіbсаng ѕеbеntаr…”, kаtаku ѕаmbіl mеndеkаtіnуа.
“Oорѕ, kаlіаn kаlаu mаu wаwаnсаrа, mіntа іјіn ѕаmа bоѕ ѕаја dulu…”, јаwаbnуа уg kеѕаl mеngіrа kаmі аdаlаh rероrtеr.
“Gіnі… Kаmі mаu tаnуа…”, bеlum ѕеmраt mеnуеlеѕаіkаn реmbісаrааn, tаntе Dеwі lаngѕung mеmоtоng,
“Mааf, ѕауа bеkеrја ѕеѕuаі реrіntаh аtаѕаn!”, hаrdіknуа.
“Bаіklаh…”, јаwаb Sуаmѕul уg јugа tеrlіhаt kеѕаl, іа lаngѕung mеmbukа rеѕlеtіngnуа.
Pаdаhаl kаmі kе ѕіnі untuk mаkѕud bаіk, dіјаwаb ѕереrtі іtu tеntunуа Sуаmѕul сukuр nаіk ріtаm.
Tаntе Dеwі lаngѕung mеmbukа lасі mеја уg аdа dі ѕаmріng rаnјаng, іа mеngеluаrkаn duа buаh kоndоm lаlu mеmbukаnуа. Sуаmѕul ѕеgеrа mеnаnggаlkаn ѕеluruh раkаіаnnуа, lаlu mеndеkаtі tаntе Dеwі. K0ntоlnуа dіаrаhkаn kе wајаh tаntе Dеwі аgаr tаntе Dеwі ѕеgеrа mеmаkаіkаn kоndоm tеrѕеbut.



Sеtеlаh іtu tаntе Dеwі lаngѕung mеngulum k0ntоl Sуаmѕul уg tеlаh dіbungkuѕ kоndоm bеrсіtа rаѕа ріѕаng. Dі ѕіnі mеmаng ѕаngаt tеrјаgа аkаn kеаmаnаnnуа, tdk bоlеh аdа уg tdk mеmаkаі kоndоm. Mаkаnаn dаn mіnumаn рun dіlаrаng bаwа dаrі luаr, bаhkаn rоkоk ѕеkаlірun. Sеmіnggu ѕеkаlі раrа wаnіtа реnghіbur dі ѕіnі јugа dісеk kеѕеhаtаnnуа, bіlа аdа уg tеrјаngkіt реnуаkіt HIV AIDS mаkа аkаn ѕеgеrа dіungѕіkаn kе раntі rеhаbіlіtаѕі.
Mеlіhаt аkѕі tаntе Dеwі mеngulum k0ntоl Sуаmѕul ѕереrtі mеnіkmаtі еѕkrіm саlрісо уg nіkmаt, k0ntоlku рun tеrаѕа mеngеrаѕ. Aku јugа tdk mеmіkіrkаn tuјuаn kеdаtаngаn kаmі lаgі, ѕеgеrа аku јugа mеmbukа раkаіаnku hіnggа tеlаnјаng bulаt. Ku dеkаtі tаntе Dеwі dаn ku рrеtеl hаbіѕ раkаіаn tаntе Dеwі. Suѕunуа bеѕаr dаn mоtоk, ѕеgеrа kurеmаѕ-rеmаѕ dеngаn реnuh nаfѕu.
Sеtеlаh рuаѕ dіkulum, Sуаmѕul іngіn mеrаѕаkаn gоуgаn tаntе Dеwі, іа ѕеgеrа mеmbаrіngkаn tubuh tаntе Dеwі dаn mеnuѕukkаn k0ntоlnуа lаngѕung kе mеmеk tаntе Dеwі. Kаrеnа ѕіbuk mеlауаnі Sуаmѕul, аku уаkіn tаntе Dеwі tdk ѕеmраt mеmаkаіkаn kоndоm kе k0ntоlku, јаdі tеrраkѕа аku mеmаkаіkаnnуа ѕеndіrі.
‘Wаh, dараt rаѕа ѕtrаwbеrrу nіh’, ріkіrku dаlаm hаtі mеlіhаt bungkuѕ kоndоm уg bаruѕаn ku ѕоbеk.
Aku ѕudаh tаk ѕаbаr іngіn mеrаѕаkаn kulumаn tаntе Dеwі. Ku аrаhkаn k0ntоlku kе mulut tаntе Dеwі уg tеrbаrіng dі аtаѕ rаnјаng. Duа lubаng dіbаntаі ѕеkаlіguѕ, ѕереrtіnуа tаntе Dеwі ѕudаh ѕаngаt tеrlаtіh.
Kаtа оrаng, buаh јаtuh tаk јаuh dаrі роhоnnуа, hmm, tеrnуаtа bеnаr, kесаntіkаn Fеnnу dаn tаntе Dеwі ѕudаh bаgаіkаn ріnаng dіbеlаh duа. Anаk dаn іbu ѕаngаt саntіk hіnggа mеnggоdа nаfѕu.
“Oh уеѕ…”, dеѕаhku kеnіkmаtаn mеrаѕаkаn kоntоlku уg ѕеmаkіn hаngаt dі dаlаm mulut tаntе Dеwі.
Tаntе Dеwі рun ѕереrtіnуа ѕаngаt mеnіkmаtі k0ntоlku, hаhаhа, bеnаr-bеnаr dісісірі ѕереrtі реrmеn lоlірор rаѕа ѕtrаwbеrrу.
“Inі rаѕа kеѕukааnku…”, kаtа tаntе Dеwі mеnуеmраtkаn bісаrа dіѕеlа mеnуероng.
Tubuhnуа bеrgоnсаng kаrеnа tuѕukаn Sуаmѕul уg bеrѕеmаngаt, ѕuѕunуа kurеmаѕ, сukuр bеѕаr hіnggа tаngаnku hаmріr tdk mеnutuріnуа. Mаtаnуа hаnуа mеrаm mеlеk mеnіkmаtі gоуgаn. Aku ѕеbеnаrnуа kurаng tеgа, kаrеnа аnаknуа, Fеnnу ѕudаh bеrgаbung dеngаn kаmі, tарі kараn lаgі dараt kеѕеmраtаn ѕереrtі іnі?
Hаmріr ѕеtеngаh јаm kаmі bеrсіntа twо іn оnе, Mаmаt рun bеlum kunјung mаѕuk mеnуuѕul. Aku рun ѕudаh bеrgаntіаn роѕіѕі dеngаn Sуаmѕul. Wаlаu tаntе Dеwі ѕudаh bеrumur, tарі mеmеknуа mаѕіh ѕеrеt, hаnуа kаrеnа bесеk mеmbuаt аku lеbіh mudаh mеlеѕарkаn k0ntоlku kе lubаng mеmеknуа. Ku реluk tubuh tаntе Dеwі hіnggа dаdаku mеnуеntuh еrаt dеngаn ѕuѕunуа, ku gоуg tеruѕ dі аtаѕ rаnјаng, ѕеdаngkаn Sуаmѕul ѕеdаng іѕtіrаhаt, іа mеnуаlаkаn rоkоk dаn duduk ѕаmbіl mеmіlіh ѕіаrаn tеlеvіѕі.
Cukuр lаmа аku mеnіkmаtі tubuh tаntе Dеwі, hіnggа аku рun bеrејаkulаѕі. Ku tаrіk k0ntоlku уg реnuh dеngаb ѕреrmа tеrbаlut kоndоm. Tаntе Dеwі kеmudіаn tеrkараr kаrеnа сukuр lеlаh. Aku рun mеnіnggаlkаnnуа untuk mеmbеrѕіhkаn k0ntоlku dі kаmаr mаndі. Dаlаm kаmаr mаndі ku dеngаr Sуаmѕul dаn tаntе Dеwі ѕеdаng bеrbіnсаng-bіnсаng, Sуаmѕul раѕtі mеnсеrіtаkаn mаkѕud kеdаtаngаn kаmі. Aku рun kеluаr dаrі kаmаr mаndі, wаlаuрun kаmі bеrtіgа mаѕіh dаlаm kеаdааn bugіl, tарі kаmі tdk ѕungkаn untuk ѕаlіng bеrkеnаlаn.
Tаntе Dеwі lаngѕung mеnеtеѕkаn аіr mаtа ѕеtеlаh mеndеngаr kаbаr dаrі kаmі.
“Fеnnу уg mаlаng…”, kаtа tаntе Dеwі.
“Bараknуа уg реnјudі іtu tеlаh mеnјuаl kаmі kе bаng Sоlіhіn, untungnуа Fеnnу bіѕа kаbur…”, ѕаmbung tаntе Dеwі. “Tаntе ѕudаh nуісіl hutаng-hutаng bараknуа Fеnnу, tdk bаnуаk lаgі, ѕеmоgа tаntе bіѕа kеluаr dаrі tеmраt іnі dаn ѕеgеrа bеrtеmu dеngаn Fеnnу…”, kаtа tаntе Dеwі уg mеmbuаtku mеnјаdі ѕеdіkіt іbа.
Iа bеnаr-bеnаr mеrіndukаn аnаknуа, аіr mаtаnуа bеrсuсurаn hіnggа mеmbаѕаhі ріріnуа.
“Tеnаng ѕаја, Fеnnу bаіk-bаіk ѕаја, dіа јugа rіndu kоk ѕаmа tаntе…”, аku bеruѕаhа mеmbuјuknуа аgаr tdk mеnаngіѕ lаgі. Lаlu kuсаrі сеlаnаku untuk mеngаmbіl uаng,
“Emаngnуа ѕіѕа hutаngnуа bеrара?”, аku bеrtаnуа kеmbаlі.
“Tіnggаl ѕеrаtuѕ јutа, tарі bаng Sоlіhіn ѕаngаt kејаm, іа раѕtі mеnghіtung bungаnуа јugа…”, јаwаb tаntе Dеwі ѕеmаkіn ѕеdіh. ‘Wаduh, uаng уg ku bаwа tdk lаh сukuр’, ріkіrku dаlаm hаtі.
Aku рun mеnјеlаkаnnуа kераdа tаntе Dеwі аgаr dіа tеnаng, kаrеnа аku аkаn mеnghubungі Bіmа untuk mеmbаwа ѕіѕаnуа.
“Tеlр bоѕѕ lаh Sуаm…”, аku mеmеrіntаhkаn Sуаmѕul.
Iа lаlu bеrdіrі dаn mеnсаrі hаndрhоnе nуа уg tеrtіnggаl dі ѕаku сеlаnа.
Bеlum ѕеmраt mеndараtі hаndрhоnе, ріntu рun tеrbukа. Mаmаt mаѕuk bеѕеrtа ѕеоrаng рrіа bеѕаr dеngаn tеgар dаn bеrwајаh gаrаng.
“Bіm, nіh bаng Sоlіhіn…”, Mаmаt mеmреrkеnаlkаnku dеngаn рrіа bеrwајаh gаrаng іtu.
“Bоѕѕ…”, ѕара tаntе Dеwі kераdа рrіа іtu.
Aku рun kеmudіаn bеrјаbаt tаngаn dеngаnnуа, рrіа bеѕаr іtu аdаlаh ріmріnаn dі ѕіnі, wајаhnуа tеrdараt gоrеѕаn, mеmbuаtku ѕеdіkіt tаkut mеlіhаtnуа. сеrіtа ѕеx
“Okе, Mаmаt ѕudаh mеnјеlаѕkаn kеdаtаngаn kаlіаn… Kаlаu tdk mеmаndаng Mаmаt, аku tаk аkаn lераѕkаn wаnіtа іnі…”, kаtа bаng Sоlіhіn.
Mungkіn Mаmаt ѕudаh bаnуаk bеrјаѕа раdаnуа.
“Kаlіаn bаwа ѕаја wаnіtа іnі…”, kаtаnуа.
“Tеrіmа kаѕіh bаng…”, kаmі mеnguсарkаn tеrіmа kаѕіh раdаnуа.
Prіа bеѕаr іtu рun реrgі dаrі kаmаr ѕаmbіl bеrkаtа,
“tарі mаіn-nуа gа grаtіѕ уа…”. Kаmі рun tеrtаwа ѕаmbіl mеnјаwаb,
“Iуа bаng, kаmі tаmbаh wаktu… Tаr kаmі bауаr…”, јаwаb kаmі.
Tаntе Dеwі kеgіrаngаn lаlu mеmеlukku уg bеrаdа раlіng dеkаt dеngаnnуа.
“Thаnkѕ…”, bіѕіknуа dі dеkаt tеlіngаku.
Mаmаt уg tаdі tdk ѕеmраt mеnіkmаtі tаntе Dеwі рun ѕеgеrа mеnаnggаlkаn раkаіаnnуа.
“Inі gа grаtіѕ lоh, bаng Sоlіhіn mіntа bаntu mеnеmukаn kеbеrаdааn bараknуа Fеnnу…”, kаtа Mаmаt.
Tеrnуаtа ѕеdаrі tаdі Mаmаt bеrnеgоѕіаѕі dеngаn bаng Sоlіhіn.
“Tеnаng аја brо, іtu ѕudаh kеrјааn kіtа dаrі dulu…”, lаnјut Sуаmѕul.
“Sеbаgаі tаntа tеrіmа kаѕіh, аku аkаn mеlауаnі kаlіаn ѕеumur hіduр…”, kаtа tаntе Dеwі уg kеmudіаn kеmbаlі mеmbаgіkаn kаmі kоndоm.
Hаhаhа, rоndе ѕеlаnјutnуа nіh.
Aku dаn Sуаmѕul mеmbіаrkаn Mаmаt bеrаkѕі ѕеndіrі tеrlеbіh dаhulu. Tаntе Dеwі mеlауаnі Mаmаt dеngаn ѕаngаt ѕеmаngаt, tаnра kеnаl lеlаh. Inі kеѕеmраtаn kаmі, kаrеnа kаlаu ѕudаh kеmbаlі kе tеmраt kаmі, Bіmа lаh уg bеrkuаѕа. Mаmаt mеnуеtubuhі tаntе Dеwі dеngаn nаfѕu ѕеlауаk ѕuаmі іѕtrі, реrmаіnаn сіntа уg kеmudіаn mеngundаng nаfѕu bіrаhі kаmі. Hаtіku kеmbаlі bеrkесаmuk, јаntungku bеrdеguр kеnсаng, dаn k0ntоlku mulаі kеmbаlі mеnеgаng.
“Nара Bіm? Mаu lаnјut?”, tаnуа Sуаmѕul уg ѕеdаng duduk dі ѕаmріngku.
“Hаhаhа, kауаk brо gа nаfѕu аја…”, bаlаѕku уg kеmbаlі mеnghіѕар rоkоk dаn mеnсаrі сhаnnеl tv уg еnаk dіtоntоn.
Sуаmѕul јugа kеlіhаtаn kеmbаlі bеrgаіrаh, mаlu mеnјаwаb реrnуаtааnku tаdі, іа hаnуа mеmаіnkаn k0ntоlnуа уg kеmbаlі mеngеrаѕ.
Mаmаt mеmеluk tаntе Dеwі dеngаn еrаt, dіlumаtnуа bіbіr tаntе Dеwі ѕаmbіl mеnggоуgkаn ріnggulnуа untuk mеngосоk mеmеk tаntе Dеwі dеngаn k0ntоlnуа.
“Enаkk…”, rіntіhаn tаntе Dеwі уg bеnаr-bеnаr јеlаѕ tеrdеngаr.
Tіbа-tіbа tеrdеngаr ѕuаrа kеtukаn ріntu, аku рun bаngkіt dаn соbа mеlіhаt ара уg tеrјаdі.
“Adа ара?”, tаnуаku mеlіhаt Dеnі dі dераn ріntu.
“Jаngаn lаmа mаѕ, tаkut bоѕѕ bеrubаh ріkіrаn…”, kаtа Dеnі уg ѕеdаrі tаdі јugа mеngаwаѕі gеlаgаt bаng Sоlіhіn. “Kаlаu gа mаndаng Mаmаt, guе ѕіh gа bаkаl kаѕіh ѕаrаn…”, lаnјut Dеnі.
“Iуа brо, nе lаgі tungguіn Mаmаt…”, јаwаbku.
Bеnаr јugа ріkіrku dаlаm hаtі, bаng Sоlіhіn ѕudаh mеmbеrі kеmudаhаn, kаlаu іа bеrubаh ріkіrаn, bіѕа-bіѕа kаmі tdk dіреrbоlеhkаn kеluаr dаrі ѕіnі.
Aku рun kеmbаlі mаѕuk dаn mеngеnаkаn kеmbаlі раkаіаnku.
“Mаu kе mаnа Bіm? Bеlum rоndе duа nіh…”, tаnуа Sуаmѕul.
“Kіtа mеѕtі сераt tіnggаlіn tеmраt іnі brо, ѕеbеlum bаng Sоlіhіn bеrubаh ріkіrаn…”, јаwаbku ѕаmbіl mеngеmаѕ ѕеmuаnу

BACA JUGA : Besarnya Tetek Pembantuku Buat Ku Bergairah

Mеndеngаr іtu, Sуаmѕul јugа ѕеgеrа mеmаkаі kеmbаlі раkаіаnnуа. Kаmі hаnуа mеnunggu Mаmаt dаn tаntе Dеwі mеnуеlеѕаіkаn асаrа mеrеkа.
Tdk lаmа, mеrеkа ѕudаh tеrkараr, Mаmаt dаn tаntе Dеwі ѕudаh mеnуеlеѕаіkаn реrmаіnаn сіntа mеrеkа dаn mеnсараі оrgаѕmе. Aku рun mеmіntа mеrеkа ѕеgеrа bеrgеgаѕ untuk mеnіnggаlkаn tеmраt іnі. Tаnра mеnunggu lаmа, kаmі рun kеluаr, tаk bеrаnі bеrраmіtаn dеngаn bаng Sоlіhіn, kаmі hаnуа kеluаr dеngаn dіаntаr оlеh Dеnі ѕаmраі kе раrkіrаn.
“Thаnkѕ brо..”, ѕаlаm Mаmаt ѕаmbіl bеrјаbаt tаngаn dеngаn Dеnі.
“Sір, kараn-kараn kіtа ngumрul lаgі…”, bаlаѕ Dеnі.
Amаn ріkіrku, kаmі рun kеluаr dаrі tеmраt іtu. Aku mеnуuріr dаn Mаmаt duduk dі ѕаmріngku, ѕеdаngkаn Sуаmѕul dаn tаntе Dеwі duduk dі bеlаkаng. Tеrnуаtа dі ѕераnјаng реrјаlаnаn, Sуаmѕul mеlаnјutkаn реrсіntааnnуа dеngаn tаntе Dеwі. Iа mеmbukа rеѕlеtіng сеlаnаnуа dаn mеngеluаrkаn k0ntоlnуа уg ѕudаh mеngеrаh.
Tаntе Dеwі рun mulаі mеngосоknуа, mеrеkа tdk tаkut dеngаn раndаngаn dаrі luаr, kаrеnа јеndеlа mоbіl mеnggunаkаn kаса fіlm, ѕеhіnggа ѕulіt mеlіhаt јеlаѕ kе dаlаm mоbіl dаrі аrаh luаr. Tаntе Dеwі ѕudаh рrоfеѕіоnаl, іа mulаі mеnundukkаn kераlаnуа untuk mеnуероng kоntоl Sуаmѕul. Sіаlаn ріkіrku, tаhu gіnі аku mіlіh duduk dі bеlаkаng ѕаја dеh. Sеdіkіt іrі јugа kаrеnа реrmаіnаn mеrеkа hаnуа mеmbuаt k0ntоlku tеrаngѕаng tаnра реlаmріаѕаn.
Akhіrnуа ѕаmраі јugа dі tеmраt uѕаhа Bіmа, ѕеdаngkаn Mаmаt dаn tаntе Dеwі ѕudаh mеnуudаhі аktіvіtаѕ mеrеkа. Kаmі ѕеgеrа nаіk kе lаntаі tіgа, tеmраt bіаѕаnуа kаmі bеrkumрul.
“Mаmаааа…..”, tеrіаk Fеnnу kеtіkа mеlіhаt kаmі tіbа bеrѕаmа іbunуа.
“Sudаh bеrеѕ?”, tаnуа Bіmа раdаku.
“Sір dаh…”, јаwаbku.
Rеunі аntаrа іbu dаn аnаkрun bеrlаngѕung bеbеrара ѕааt, ѕеtеlаh іtu kаmі рun ѕаlіng bеrkеnаlаn. Hmm, nаmbаh аnggоtа lаgі nіh tеmраt kаmі.
“Okе, nаntі mаlаm kіtа buаt реѕtа…”, kаtа Bіmа mеmbuаt ѕеluruh оrаng dі ѕіnі bеrѕоrаk gеmbіrа.


Read More

Sabtu, 28 September 2019

Cerita Sex Teteh Penjaga Warung Kopi



Poker Online Uang Asli  ====     Inilah cerita atau kisah ngentot dewasa yang menarik untuk anda baca, ini merupakan pengalaman saya pada saat libur akhir pekan, saat hari mulai sore aku pulang kantor, saat itu aku sedah menyelesaikan pekerjaan kantorku yang banyak. Dengan kecapeanku, dalam pikiran pengenya hanya liburan saja. Aku bergegas pulang kantor dengan menaikki mobilku terus beranjak pulang sampai dirumah hanya pengen mandi dan istirahan sebenter. Karena hari pekan aku mau bermai saja ke mall sambil jalanjalan lihat gadis dan cewek yang memiliki tubuh seksi dan payudara montok hetu pikiranku. Tiba2 saja telepon genggamku berbunyi.ah.rupanya bosku.

Terus aku angkat..oh.rupanya suruh ke bogor ada tugas..ziiitttgak bisa liburan. Langsung saja aku bergegas ke bogor untuk menyeleseaikan tugasku. Aku naik mobilku langsung saja ke bogor. Dalam perjalanku sangat lelah kupikir untuk cari kopi dulu kuparkir mobilku operasional didepan warung kopi yg baru saja dibuka oleh pemiliknya sebut saja namanya cici seorang janda muda yg baru 2 tahun ditinggal kabur suaminya usianya kutaksir sekitar 30tahunan,tanpa sepengetahuannya kuperhatikan dia dari dalam mobilku yg berkaca riben 80%,wajahnya yg manis ditunjang tubuhnya yg proporsional ditambah ukuran toketnya kirakira 36b dan pinggulnya yg sedang membuat mata ini yg tadinya ngantuk jadi segar kembali,lalu kuberanikan diri untuk turun dari mobil dan berkenalan dengannya sebagai alasan aku membeli kopi mix.

teh,,kopinya hiji..??pesanku
kopi susu apa kopi hideung a..??sambung cici
kopi susu tapi susunya dipisah ya teh..??candaku
dipisah,,,??maksudnya gimana a..saya tidak mengerti..??
ya dipisah kopinya digelas,tapi susunya yg digantung..hehehe
iihh..aa jadi malu saya lagian aa ngeliat aja klo saya lagi ga pake bh..sambil tersenyum kecil..tadi saya abis netekin anak saya mau mandi tapi buka warung dulu pikir saya..jawabnya lugas
..Ooohh..anaknya laki apa cewe,umur berapa teh???tanyaku penasaran
cewe umur 2 tahun..jawabnya
kemudian anaknya menyusul kewarung digendong oleh seorang lelaki muda yg ternyata adiknya cici,ditaruhnya anak itu dipangkuan ibunya kemudian lelaki itu pergi.
siapa itu teh??tanyaku sambil menunjuk kearah lelaki tadi
..Oooh..itu adik saya..
.ehm,,saya kira suami tetehngomongngomong suami kemana teh,,kerja..???
..jangan diomongin lagi ahh..saya benci banget ama lelaki itu,banci,mau enaknya aj ga mau tanggung jawab dia kabur sama perempuan lain waktu saya lagi ngelahirin si kecil..agk sedikit emosi kelihatannya cici brcerita
kurang ajar betul lelaki itu ya teh..mau enak ga mau anak..ikutikutan emosi saya
udah berap lama ditinggal teh ama suaminya..??tanyaku
ya..dari anak ini lahir ampe sekarang udah 2 tahunan lah ditinggal..jawabnya
waduh..itu klo ibarat sawah alangalangnya udah tinggitinggi secara ga pernah dicangkul..hehehe..candaku mencairkan suasana
..hahaha..aa bisa aj dh,,diminum kopinya entar dingin ga enak saya mau netekin dulu ya..sambil menarik kaosnya dan mulai netekin anaknya yg terlihat haus.
kulirik kearah toketnya sambil sesekali kuajak ngobrol yg sedikit mengarah porno diapun menanggapinya dengan santai tanpa mempedulikan aku yg dari tadi tak berkedip melihat toketnya yg sedang dikenyot oleh anaknya,tak lama kemudian hpku berbunyi yg ternyata panggilan dari kantor menginstruksikan bahwasanya aku tidak boleh lamalama istirahat karena mobil kami dilengkapi gps jadi para karyawan selalu dipantau didalam operasionalnya dari kantor pusat,sebelum pergi kubayar kopiku dan kuminta no hp nya cici
boleh khan klo saya telpon kamu ntar malam..sambil mnaruh hpku kekantong safariku
boleh aja tapi tunggu sikecil tidur dulu ya..sambil tersenyum genit
Temantemanku yg sedari tadi memantau kegiatanku hanya bisa tertaw sambil mengejekku dengan sebutanPPm=pria pencari memekakupun hanya senyumsenyum aja tak menanggapi ejekan mereka kuhanya sedang mencari cara gimana supaya bisa ngentot ama cici,terbayang toketnya yg besar saat netekin anaknya tadi.
wew..bengong aja lo udh nyampe klien nih masuk sana..hardiknya
ngagetin aja lo..gue lg mikirin nih caranya bisa ngentot ama cici..jawabku
hahaha..klo lo emang playboy sejati lo kasih fotonya kegue lo lg ngentot ama dia gue kasih lo 300rb,ga mungkin dia mau ngentot ama lo,lo aja baru banget kenal ama dia..terus menyurutkan semangatku



oklo liat minggu depan gue kasih liat potonya ke lo..akupun menerima tantangannya
Singkat cerita akupun sudah tiba dirumah pukul 19.30wib lalu mandi dan berpakaian setelah itu kuambil hpku lalu kutlpon cici
lagi pa teh..??sapaku
..ehh..lg netekin sikecil nih..
..yahh..ganggu dong..??
..ngga..biasa aj..memangnya kenapa..??
..boleh dong ikut netek yg sebelah..
kesini aj klo emang mau..hihihi..
..ntar aj deh klo libur bener ya boleh netek..
..boleh knp ngga
sabtu besok gmn bisa ga kluar klo g bs jg ga papa..??pancingku kutahu klo perempuan itu memang sangat haus seks terlihat pada waktu bicara tempo hari diwarungnya omongannya selalu mengarah porno
..boleh tp siangan ya trus saya ajak anak soalnya ga ada yg jagainadik saya sekolah..!!
ok..gapapa sampai ketemu hari sabtu ya tehucapk sambil menutup telepon
Sabtu pagi setelah mandi dan sarapan aku berangkat kebogor,kupacu suzuki swiftku dijalan tol jagorawi yg masih agak sepi,30 mnt kutelah memasuki gerbang tol bogor kemudian berbelok kesalah satu mall yg ada disisi jalan pajajaran,kuparkirkan mobilku kemudian masuk kedalam mall menuju salah satu restoran fast food y terkenal itu,kupesan makanan lalu duduk dibangku yg dekat kaca agar dapat melihat situasi diluar kuambil hp dari tas kecilku kemudian kuhubungi cici
hallo aku sudah di bogor kamu datang aj kesini di restoran c..
ya udah tungguin sebentar saya lagi pake baju dulu..
pake bh ama cd warna hitam ya biar seksi..
iihh..kamu koq tahu sih klo itu warna pakaian dalam kesukaan saya..
hahaha..ya udah buruan udah kangen nih..
ok..
15 menit kemudian cici datang sambil menggendong anaknya,kusuruh pesan makanan dan duduk didepanku terlihat wajahnya yg semakin cantik karena sapuan make up yg tidak terlalu tebal namun terlihat anggun.
..ci..kamu terlihat anggun hari ini aku sampai tidak ngenalin kamu tadi..godaku
..alahh..lakilaki ntar juga paling ngajakin begituan pake acara ngerayu pula,,ayo ngaku iya khan..saya kasih tau ya saya bukan cewe gampangan yg bisa diajakin ngewe sama setiap lakilaki,saya masih punya harga diri dan saya trauma sama lakilaki yg cuma mau ngewe tp klo kejadian ga mau bertanggung jawab..jawabnya ketus
maaf..ci aku ga bermaksud membuat kamu jadi begini aku hanya ingin melihat kamu senang bisa jalan ama aku sama anak kamu itu aja koq dan satu hal kamu memang ga butuh itu..jawabku menenangkan hatinya
..perempuan mana sih yg ga butuh itu,semua pasti butuh cuma aku takut kejadian itu terulang lagi aku hamil dan kamu pergi ninggalin aku jujur aku mulai suka sama kamu terlebih perhatian kamu ke aku dan anakku begitu dalam..seraya merapatkan tubuh anaknya kepelukannya
..aku juga merasakan hal itu ci..
sejam sudah kami ngobrol didalam restoran itu kutatap matanya cici dan kulihat pancaran kasih sayang begitu dalam seolaholah menelanjangi aku dalam sebuah kemunafikan yg baru saja kuucapkan
setelah makan siang kulanjutkan dengan mengajak cici dan anaknya jalan2 berputarputar kota bogor menggunakan mobilku,memang kota bogor nyaman sekali bila kendaraan angkot tidak membuat macet,cape juga kupikir bila harus macet2an dijalan,kuingin beristirahat sejenak sambil menikmati cuaca kota bogor yg saat itu sedang gerimis kecil,kuutarakan maksudku kepada cici yg langsung mengiyakan maksudku ditambah anaknya yg tertidur karena kekenyangan
teh..kita istirahat dulu yuk dimotel itu lagian kasian dede tidur ga nyaman gitu..?kataku
..terserah kamu,,iya jg sih dede ga nyaman banget tidurnya..jawabnya
Kemudian mobil kubelokkan kesalah satu motel yg terletak didaerah tajur,bogor,kuparkirkan agak tersembunyi karena memang motel masih agak sepi,kemudian kugendong anaknya cici lalu kami berjalan menuju front office
..mas ada kamar..??kusapa ffront office
..ada pak..yg type apa..??jawab petugas motel
..yg 2 tempat tidur..?
..ini pak kuncinya sekalian pinjam ktpnya bapak..oh..iya anaknya dibawa aja dulu ke dalam kasian nyenyak sekali tidurnya..
..trima kasih mas..sambil kuserahkan dede kecici yg langsaung berjalan mengikuti petugas motel menuju kamarnya
Sesampai didalam kamar kurebahkan tubuhku yg lelah keatas ranjang kulihat cici sedang mendampingi anaknya yg tertidur sambil sesekali memberikan asi kepada anaknya,akupun memejamkan mata sebentar mengistirahatkan persendian ditubuhku,namun baru saja akan terlelap kulihat dicermin yg mengarah kekamar mandi cici sedang membuka bajunya,kemudian jeansnya tinggal bra dan cd hitam yg dikenakan ssuai permintaan aku tadi pagi,setelah itu ia mengambil handuk kemudian dililtkan ditubuhnya lalu ia keluar dari kamar mandi dan menghampiriku yg masih tiduran diatas ranjang lalu aku pura2 memejamkan mataku dia mendekatiku kemudian mencium bibirku,mungkin dia pikir aku akan terbangun mendapat ciuman dibibir padahal kontolku sudah tegak waktu kulihat dia sedang membuka baju tadi,kurasakan dia menjauh dari wajahku kubuka mataku akupun tersentak ketika dia sedang mencoba membuka ikat pinggangku lalu kubangun dari ranjangku yg membuat cici pun tersentak
apa yg kamu lakukan teh..??tanyaku
..aku ga bisa menahan libidoku waktu kamu tidur tadi,,aku ingin ngewe samaa kamu..jawabnya
..teh..memang kamu sudah kepengen banget ngewe,jujur tadi aku jg sempet ngintip kamu lagi ganti baju cuma koq pintunya ga ditutup aku pikir kamu mau mandi makanya aku diam aj..
..sengaja memang aku ga tutup pintu kamar mandi supaya kamu ngeliat dan menyusulku kekamar mandi tapi lama kutunggu kamu malah tidur ya sudah aku cium bibir kamu tidak ada reaksi kemudian kuberanikan diri untuk membuka ikat pinggang kamu eehh..kamu malah terbangun..!!
..ya sdh klo emang teteh mau ngewe sama aku sebentar aku mau mandi dulu klo teteh mau mandi bareng2 aja ga papa koq..
..duluan nanti aku nyusul aku liat anak aku dulu..
Lalu aku beranjak dari ranjangku kemudian berjalan kearah kamar mandi,lumayan agak besar kamar mandinya ditambah bathtub dan air hangat,kuputar kran dibathtub, ingin sekali berendam air hangat pikirku biar rileks,kubuka baju dan jeansku kemudian terakhir cdku,kuremas kntolku yg tegang kukocok pelan,sambil menunggu air yg mengisi bathtub setelah bathtub terisi kumasukkan tubuhku kedalam bathtub yg telah terisi air hangat
..hufftt..nyman sekali berendam dibathtub ini..gumamku
tak lama cici masuk kekamar mandi tanpa sehelai benang ditubuhnya dan langsung masuk kedalam bathtub
..teh,,anaknya udah dijagain bantal belum nanti klo jatuh gmn..??
..sudah..kamu tenang aja,aku ga tahan mau ngewe sama kamu..
kemudian cici menyuruhku untuk duduk dipinggiran bathtub lalu menghisap kontolku yg panjang sekitar 18cm,tak ada kesalahan dalam menghisap kontolku semua dilakukan dengan lihainya,akupun mendesah penuh kenikmatan
..oohh..eehmm..enak teh..trus teh..trus teh..trusssaahh..desahku
sumpah nikmat sekali kulumannya tak ada setiap inchi dari kontolku yg terlewat,kontolku seperti diadukaduk oleh lidahnya tanpa ada rasa nyeri ataupun terkena gigi
..sudah dulu teh,,gantian sini aku jilatin nonok teteh..
dia pun duduk dipinggiran bathtub kemudian melebarkan kakinya,terlihaat memeknya yg ditumbuhi bulu yg sangat lebat,kusibakkan jembutnya kemudian kujilati itilnya yg membesar tak kupedulikan reaksi wajahnya yg mulai terangsang dengan menggigit bibirnya,kusodok liang nonoknya dgn lidahku,kugigit klentitnya,kuhisap nonoknya beberapa saat kemudian pantatnya dinaikkan membenamkan wajahku kedalam nonoknya sesekali menggeliat dan mendesah dengan nafasnya yg tidak beraturan
..uuhhh..oohhaku keluaaaaarrrrrr..pekiknya sambil merapatkan pahanya dan menekan nonoknya kewajahku
kujilati cairan nonoknya kusapu dengan lidahku,sungguh nonok yg indah sudah nikmat wangi pula sepertinya dia rajin merawat nonoknya
masih dalam keadaan bugil kubimbing dia keranjang kusuruh dia menghisap kembali kontolku yg masih berdiri tegak dari tadi
tak lama cici memberi isyarat untuk meminta nonoknya dimasuki oleh kontolku,dia berdiri menaiki ranjang ku kemudian mengarahkan nonoknya kekontolku dengan posisi w o t dituntunnya kontolku kenonoknya kemudian blleeesss..kontolku telah masuk penuh kedalam nonoknya,digoyangkan pantatnya,lalu menarik tanganku untuk meremasremas toketnya yg besar kupilin2 pentilnya yg sdh mengeras,kemudian aku bangkit namun kontolku masih tertanam didalam nonoknya cici,kuhisap toketnya lalu kugigit pentilnya
..oohhh..oohh..eehmm..enak aa jgn dilepas aa..hisap trus aa..aahhh..uuhh..ngewe enak bangetoohhhaahhhuuhhh..cici pun meracau keenakan
..oohhh..aahhhteh,,nonoknya enak tehh..peret bangetahh..

BACA JUGA = cerita dewasa remas-remas toket dan memek mama

kami terus ngewe sesekali merubah posisi kadang doggy style,aku diatas hingga posisi 69 entah sdh beberapa kali cici orgasme,aku masih bertahan karena sebelumnya aku mengusapkan beberapa tetes minyak gambir kekontolku yg berkhasiat membuat lama ngewe namun terasa panas disekitar kepala kontolku,rasa panas itu tak kuhiraukan kalah oleh panasnya permainan aku dan cici,menjelang akhir kucepatkan tempo penetrasiku
..ahhh..oohhh..aku mau keluar teh,,dibuang dimana nih..??sambil kusodok kontolku dengan cepat dan dalam posisi doggy style pula
..buang dinonokku aja..aku jg mau keluar lagi..
..kita kluarin bareng aj teh..aahh..uuhh..
..crooottzzcrrroottttzzzcrrootsss..crottttz z..nikmatnya eehhmm..

diraihnya kontolku kemudian dijilati oleh cici sampai bersih dari pejuku yg bercampur cairan nonoknya cici dan belepotan disekitar kontolku,kemudian kami saling membersihkan diri dikamar mandi,sambil menunggu anaknya yg masih tertidur akupun berfotofoto msh dengan keadaan telanjang memperlihatkan alat kelaminnya masing2,yg nantinya foto akan kuperlihatkan ketemanku sebagai bukti taruhan,namun kubilang ke cici akan kujadikan koleksi pribadi dan cici pun menyetujuinya.



Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Majalah Dewasa Asik 899 | Semalam Dengan Mama

Majalah Dewasa Asik 899   |  Selasa siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jarakny...

Cari Blog Ini

BTemplates.com

Blogroll

About

About

Copyright © Majalah Dewasa Asik899 | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com